Update Terbaru, 14 Maret 2020
Cara Menulis Footnote atau catatan kaki pada makalah, skripsi dan karya ilmiah lainnya tentu harus baik dan benar. Karena penulisan pada karya ilmiah sudah diatur lengkap sesuai dengan peraturan penulisan di Indonesia. Dengan penulisan catatan kaki yang sama maka akan mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.
Catatan kaki (Footnote) adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar juga menjelaskan sumber kutipan. (Wikipedia)
Sebelum anda menulis catatan kaki, tentu harus mengerti peraturan penulisannya terlebih dahulu, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami untuk membuat catatan pada karya ilmiah anda. berikut beberapa poin yang terdapat pada catatan kaki yang baik dan benar.
Baca Juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Lengkap dengan Contohnya
Daftar Isi:
Cara Menulis Catatan Kaki yang Baik & Benar
Daftar catatan yang terdapat pada catatan kaki:
- Nama pengarang buku
- Judul buku dilengkapi dengan kota penerbit, nama penerbit dan tahun poenerbitan.
- Cetakan ke berapa
- Halaman
Jika ditulis secara berurutan maka sebagai berikut:
Nama (tanpa gelar dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata tugas, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, dan nomor halaman diakhiri dengan titik.
Kurang lebih seperti dibawah ini:
Nama, Judul ditulis miring, (Kota penerbit: Nama Penerbit, tahun), cetakan, hlm.
Contoh Menulis Catatan Kaki yang Baik & Benar
Berikut beberapa contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang harus anda ketahui untuk penulisan dalam karya ilmiah.
1. Judul buku ditulis dengan huruf miring (italic)
2. Nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang atau lebih
Jika pengarang buku ada dua orang maka ditulis semua, dan apabila lebih dari dua orang hanya disebutkan nama pengarang yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan dkk., (ditulis dengan huruf miring [italic]).
3. Cara Penulisan “Ibid.”
Ibid. adalah singkatan dari Ibidem yang berarti pada tempat yang sama. yaitu apabila menulis footnote dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang sama maka cukup dengan “Ibid.” (dicetak miring) tanpa menyebutkan halamannya lagi. Sedangkan bila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki ditulis: Ibid., lalu disebutkan halamannya, contoh:
4. Cara Penulisan op.cit., dan loc.cit.
op.cit, adalah singkatan dari “opere citato” yang artinya dalam karangan yang telah disebut. yaitu Apabila dari sumber tersebut dikutip lagi tetapi telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain, maka pada catatan kaki ditulis:
Nama pengarang, Judul buku / sumber (jika ada lebih dari satu buku), op.cit., (italic) diikuti hlm.
loc.cit. adalah singkatan dari “loco citato” yang artinya pada tempat yang telah dikutip. yaitu apabila dari halaman yang sama dikutip lagi tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit tanpa menyebutkan halaman.
5. Penulisan Catatan Kaki dari Buku Berjilid
Apabila buku itu berjilid dan yang digunakan lebih dari satu jilid, maka bila ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan nomor jilidnya.
6. Cara Menulis Footnote dari Majalah
Kutipan yang berasal dari majalah ditulis sebagai berikut : nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“—“), koma, nama majalah ditulis italic, koma, volume, koma, nomor edisi, koma, bulan, koma, tahun terbit, koma dan nomor halaman.
7. Menulis Catatan Kaki dari surat kabar
Kutipan yang berasal dari surat kabar cara penulisannya sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“—“), koma, nama surat kabar ditulis miring, koma, tempat terbit, koma, tanggal, bulan dan tahun terbit, koma, diakhiri dengan nomor halaman sesuai sumbernya.
8. Menulis Catatan Kaki dari Karya Ilmiah
Kutipan yang berasal dari karya ilimiah yang tidak / belum diterbitkan, cara penulisannya: nama pengarang, koma, judul karangan ilmiah dengan diapit tanda petik (“—“), koma, disebutkan skripsi, tesis atau disertasi, koma, kurung buka, nama kota penyimpanan, titik dua, nama tempat penyimpanan, koma, tahun penulisan, koma, kurung tutup, koma, nomor halaman, dan keterangan tidak diterbitkan yang disingkat dengan “t.d.”
9. Catatan kaki dari Internet
Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya adalah sebagai berikut : nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“—“), koma, nama situs koma, nomor halaman.
Baca Juga: Cara Menulis Daftar Pustaka Lengkap dengan Contohnya
Demikian uraian lengkap untuk anda yang masih kesulitan membuat footnote atau catatan kaki untuk karya ilmiah yang admin rangkum dari berbagai sumber, Jika masih ada yang kesulitan jangan segan-segan untuk menulis komentar pada kolom yang tersedia.
Oh jadi penulisannya beda sama daftar pustaka ya, dikira tuh sama..
ya mas, bedanya pada penulisan penulis kalau daftar pustaka kan dibalik.
Jadi kalau footnote nama pengarang TIDAK DIBALIK dan kalau daftar pustaka nama pengarang DIBALIK? Seperti itukah?
Sangat benar sekali, kira-kira begitu cara pembuatan footnote yang benar sesuai dengan peraturan yang ada.
Penjelasannya mudah.. jadi paham!!! Membantu banget :)))
Thank you so much 😊😊😊
paling sering ketemu waktu nyusun skripsi.. hahahah…
Iya betul mbk, sama waktu buat makalah catatan kaki selalu dipertanyakan. hehe
Makasy… tapi bagaimana jika Di internet dapat lagi kutipan yg ingin di ambil..
Apakah ditulis lagi ibid??
Atau bagaimana??
Makasi😊😊😊😊
sangat membantu 🙂
Tankyu kak. Sangat membantuuuu…
SANGAT MEMBANTU SEKALI… TANKS YOU
Susah juga ya…..kali daftar pusaka buat misahinnya kan pake titik ya….kali footnote pake koma…
Jika diperhatikan dengan cermat, cara membuatnya cukup mudah karena pembuatan daftar pustaka bedanya yang ditulis nama belakang terlebih dahulu baru nama depan, kalau foot note penulisan nama seperti biasa.
Untuk pemisah sama-sama menggunakan koma.
Oo gitu cara penulisan nya ya…….
mau nanya lah guys
kalau (cetakan ke . . . ) harus ditulis?
kalau ditulis posisinya dimana, setelah judul buku atau setelah kota terbit atau gimana.
bingung
Pada contoh 1 sudah saya jelaskan, cetakan buku harus dicantumkan karena ada beberapa buku yang memiliki edisi revisi. Cetakan ke 1, ke 2 dst.
Penulisannya sebelum nomor halaman yaitu setelah kota penerbit, penerbit dan tahun.
sangat membantu kak.terimakasih
kalau penulisan footnote pada web, kata hal/halaman itu pengisiannya bagaimana ya?
Diganti dengan “diakses tanggal.” contoh: diakses 18 Mei 2016.
Apabila kita kutip dari pengarang yang sama bagaimana?
Pakai ibid atau op.cit
penulisan ibid atau op.cit bukan sekedar masalah pengarangnya yang sama, namun masalah urutan penempatan sumber.
Kalau ibid pengarang sama dan berurutan (tanpa diselingi hanya beda halaman saja), sedangkan op.cit yaitu kutipan yang sudah diselingi oleh kutipan lain.
Silahkan perhatikan lagi contoh nomor 3 dan 4.
bagaimana jika di sebuah buku yg ingin di jadikan footnonte tapi kutipan tersebut ada sumbernya?
misalnya; di buku a yg saya dapat kutipan, namun kutipan tersebut ternyata dikutip dari sumberlain juga dan ada footnote di bawahnya???
Sepengetahuan saya tetap menggunakan buku yang ingin dijadikan footnote karena sebagai sumber bacaan Mas Adi. Atau mungkin ada yang lebih mengerti tentang hal ini bisa didiskusikan bersama disini.
mudah dipahami ,, dan sangat membantu banget dlam penulisan aku maksiiihh 🙂 😉
kalau ukuran font untuk foot note itu berapa ya?
Gunakan ukuran font 10 untuk standar footnote.
Apakah dalam penulisan footnote harus ada kurungnya?
Standar penulisan footnote seperti itu.
Terima kasih.hasilnya memuaskan